AUTOBIOGRAFI SYAHRIAL OESMAN
Tentang Profil Ir. Syahrial Oesman, MM
Tuanku Bagindo Basa Nan Kayo,
Gubernur Sumatera Selatan nan dianugrahkan
gala sangsako adat di Nagari
Lubuak Jantan Lintau Buo Utara Kabupaten
Tanah Datar dan diresmikan di
Istana Basa Pagaruyung.
Maaf kalau ado nan mandapek double, hapuih
sajo ........
Wassalam,
HM Dt.Marah Bangso (49+)
Profil Ir. Syahrial Oesman, MM Tuanku
Bagindo Basa Nan Kayo.
Dimasukkan oleh: admin pada: Jul 11, 2006
- 04:11 PM
Berita Kabupaten
Ir. Syahrial Oesman, MM Tuanku Bagindo
Basa Nan Kayo, dilahirkan di
Palembang 51 tahun yang lalu, yaitu
tepatnya pada 25 Mei 1955 dari orang
tua Oesman Ismail (ayah) dan Zaleha Oesman
H.A. Hamid (ibu). Pria berkulit
kuning langsat dengan tubuh sedang yang
suka senyum ini menjalani
pendidikannya di Palembang dan Jakarta.
Pendidikan di SD Xaverius II
Palembang (1966), SMP Perguruan Cikini
Jakarta (1971), SMAN VII Jakarta
(1974) dan Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya Palembang (1984).
Syahrial Oesman, beristrikan Maphilinda,
kelahiran Palembang 2 Agustus
1964 yang merupakan campuran antara ibu
yang berasal dari Lubuk Jantan –
Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah
Datar dengan ayah yang berasal
dari Sumatra Selatan. Maka secara Adat
Minangkabau yang Menurut garis ibu
(matriachat), Maphilinda adalah orang
Minangkabau. Sedangkan suaminya
Syahrial Oesman adalah sebagai ”Urang
Sumando”
Dari pernikahan mereka pada 23 Juni 1985,
telah dikaruniai oleh Allah SWT
tiga orang putri yaitu : Melinda Priharum,
lahir 31 Oktober 1987, Belinda
Priharum, lahir 2 Mei 1995 dan Relinda
Priharum, lahir 25 Mei 1999.
Ketiganya lahir di kota empek-empek
Palembang.
Karir kepagawaian Syahrial Oesman
berkembang dengan baik dan cepat yang
dimulainya dari pangkat golongan yang
relatif rendah. Sebagai CPNS dengan
golongan II/b di mulainya pada tahun 1982
dan sekarang memegang pangkat
Pembina Tingkat I (IV/b) yang terhitung
sejak tahun 2002 yang lalu.
Jabatannyapun dimulai dari bawah, yaitu
pertama sekali sebagai Kasi
Pelaksana Diklat Regional II Sumatra
Bagian Selatan di Palembang. Kemudian
pindah ke Dinas PU Kabupaten Bangka hingga
menjabat sebagai Kepala Dinas
PU Bangka mulai tahun 1993. Selanjutnya
pindah ke Kabupaten Ogan Komering
Ulu (OKU) pada tahun 1998 sebagai Kepala
Dinas PU Kabupaten OKU.
Pada tahun 1999 Syahrial Usman mencalonkan
diri sebagai Bupati Ogan
Komering Ulu dan berhasil di menangkannya.
Sebagai Bupati OKU sangat
banyak pengalaman yang dipetiknya yang
kemudian memotifasinya untuk maju
sebagai Calon Gubernur Sumatra Selatan
pada tahun 2003 yang lalu. Akhirnya
berkat usaha, pengalaman, dukungan
masyarakat serta atas izin Allah SWT
maka Syahrial Oesman pun berhasil
menempati kursi Gubernur Sumatra Selatan
Periode 2003-2008 sejak tanggal 7 November
2003.
Selama menjadi PNS hingga sekarang ini
sahrial Oesman telah mengikuti
berbagai macam pendidikan dan kursus di
bidang ke PU-an maupun Bidang
pemerintahan, pembangunan, serta
kemasyrakatan. Pada tahun 2001 yang lalu
semasa masih menjadi Bupati Ogan Komerin
ulu, mengikuti Lemhannas di
Jakarta bersama-sama H.Gamawan Fauzi,
Gubernur Sumatra Barat yang pada
waktu itu masih menjabat sebagai Bupati
Solok. Hubungan mereka sangat
dekat dan akrab hingga saat ini setelah
keduanya menjadi Gubernur. Maka
diharapkan hubungan Emosional masyarakat
Minangkabau dengan Sriwijaya akan
semangkin baik dan meningkat. Uniknya
pribadi Syahrial Oesman yang low
Profil ini bisa mengerti atau pasif
delapan bahasa Dunia yaitu Arab,
Belanda, Cina, Inggris, Jepang, Jerman,
Prancis dan Rusia.
Kemampuan berbahasa Inggris sangat
membantu dalam perjalanan karirnya
sebagai PNS dan pejabat teknis ke PU-an.
Kemudian juga telah berhasil
meraih berbagai macam penghargaan, seperti
Piagam Ekspedisi Pinisi Jakarta
– Vancouver dari Presiden RI (1986),
penghargaan peran serta pengabdian
dari Presiden RI (1995), Bintang Legiun
Veteran RI dari Presiden RI
(2005), penghargaan pembina Karang Taruna
dari Presiden RI (2005) serta
penghargaan lainnya dari Mentri Koperasi
RI, Mentri Pertanian RI, Kepala
BKKBM Pusat dan Kuartir Gerakan Pramuka
Pusat.
Sebagai orang Sumando Minangkabau, sosok
Syahrial Oesman selama ini telah
memberikan perhatian yang tinggi kepada
para perantau Sumatra Barat yang
bermukim di Sumatra Selatan. Telah banyak
motifasi dan bantuan yang di
berikan oleh Syahrial Oesman dan warga
perantau Minangkabau pun telah
merasakannya.
Berdasarkan keberadaan beliau sebagai
“Urang Sumando Ninik Mamak” itulah
maka para Ninik Mamak dari Kerapatan Adat
Nagari (KAN) Nagari Lubuk Jantan
menganugrahkan Gelar Sangsako
Adat “Tuanku bagindo Basah Nan Kayo”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar